Monday, October 06, 2008

TIMUN SURI

Walaupun Bulan Ramadhan sudah berlalu, tetapi ada sedikit kenangan dengan timun suri yang mempunyai nama ilmiah Cucumis sativus. Timun suri merupakan tanaman sejenis dengan timun , yaiyalah masa sejenis dengan kedondong he..he..he…, artikelnya kurang berbobot nih sepertinya, padahal yang menulis sudah berbobot sekian kilo gram. Sejenak lupakan mengenai bobot, kita lanjutkan lagi membicarakan kedondong. Kedondong merupakan tanaman yang sejenis dengan …. dengan apa ya? Tadi sepertinya menulis artikel ini sedikit mudah hmmmm…, ya maaf (modifikasi dari kata “ya ampun”) rupanya topik sekarang tentang timun suri. Timun suri juga merupakan tanaman semusim yang biasanya atau umumnya dikondisikan untuk berbuah dibulan Ramadhan yaitu dengan menanamnya sekitar dua sampai tiga bulan sebelum bulan Ramadhan. Pada umumnya timun suri ini digunakan sebagai makanan pembuka pada saat buka puasa, tetapi tidak ada yang melarang kalau digunakan sebagai menu pada saat sahur.

:astig:

Mana yang lebih enak, timun suri yang berwarna kuning atau hijau?


Apabila dilihat dari segi warna luar, timun suri dapat digolongkan kedalam 2 (dua) golongan yaitu: timun suri berwarna kuning dan hijau (padahal ada yang berwarna putih juga lho, nah lho…, ada juga yang berwarna coklat, ada juga yang berwarna abu-abu putih…itu mah timun suri yang sedang sekolah he..he..he…). Walaupun berbeda warna tetapi untuk harga relatif hampir sama tergantung kondisi pasar dan nilai tukar dolar terhadap rupiah. Koreksi: timun suri bukan/belum termasuk komoditi ekspor, jadi harga tidak dipengaruhi oleh dolar. Tetapi tidak menutup kemungkinan kalau timun suri nantinya akan menjadi komoditi ekspor dalam bentuk makanan kaleng, amiiinn. Mengenai warna timun suri berdasarkan informasi dari petani dan konsumen melaui siaran salah satu televisi swasta Indonesia menyebutkan bahwa rasa timun suri yang berwarna hijau lebih enak dibandingkan dengan timun suri yang berwarna kuning. Pada saat mengetahui informasi itu saya sendiri baru terpikirkan mengenai perbedaan rasa timun suri kuning dan hijau, padahal sebelumnya langsung makan saja karena timun suri yang saya makan sudah tidak ada kulitnya (sudah dikupaskan), dari hal ini kita dapat membuat suatu kiasan “timun suri yang lupa akan warna kulitnya” he…he…he… Setelah mendengar informasi itu dengan semangat 2008 saya tidak sabar ingin membeli timun suri yang berwarna hijau. Tidak lama dari itu datanglah kambing tetangga dengan membawa sepeda motor, upsss maksud saya anak tetangga yang datang ke rumah. Tanpa basa-basi langsung saja saya meminta bantuan anak itu untuk membelikan timun suri yang berwarna hijau. Berkali-kali saya tegaskan timun yang dibeli harus berwarna hijau tanpa memberi penjelasan lebih lanjut. Singkat cerita anak tetangga sudah kembali dengan membawa 4 (empat) buah timun suri dengan harga @ Rp 3.000 , saya sangat senang dan tidak sabar ingin rasanya waktu berbuka segera tiba, tetapi setelah membuka dan melihat timun suri dalam bungkusan, ingin rasanya waktu kembali ke sahur lagi. Seperti mendengar petasan ditengah hari, timun suri yang dibeli anak tetangga itu semuanya berwarna hijau, tetapi hijaunya bukan seperti yang saya maksud, hijaunya hijau masih mentah hiks…hiks…hiks. Berhubung Bulan Ramadhan jadi mesti sabar diluar Bulan Ramadhan juga harus tetap sabar, bukan salah anak tetangga itu juga tetapi salah saya sendiri yang kurang jelas memberikan informasi mengenai jenis timun suri yang berwarna hijau. Untuk yang akan datang mungkin anak tetangga itu harus membaca blog ini dulu sebelum membeli timun suri.

::(

Timun suri enaknya diolah menjadi apa ya?


Yang saya ketahui timun suri dapat diolah menjadi dua macam: es timun suri dan es campur timun suri. Es timun suri dibuat dengan bahan utama timun suri ditambah dengan es dan gula pasir secukupnya. Cara membuatnya sangat mudah yaitu: terlebih dahulu timun suri dikupas kulitnya dan supaya tidak lupa dengan warna kulit timun suri sebaiknya dicatat terlebih dahulu warna dari timun suri yang dikupas. Setelah dikupas kemudian diiris-iris dan dimasukkan ke dalam mangkuk atau wadah sesuai yang dimiliki, atau bisa juga pinjam tetangga. Taburkan es di atas tumpukan timun suri secara perlahan-lahan dan merata, kemudian taburkan juga gula pasir secukupnya, biarkan selama lebih kurang 10 menit kemudian bilas berkali-kali menggunakan air bersih supaya nodanya hilang, eiiitt memangnya mencuci pakaian. Selelah lebih kurang 10 menit atau kira-kira gula pasir sudah larut seiring es yang mencair sehingga diharapkan gula tersebut akan meresap ke dalam timun suri, baru es timun suri siap disajikan. Sedangkan untuk es campur timun suri cara membuatnya hampir sama dengan es timun suri hanya saja ditambahkan dengan bahan lainnya seperti sirup, cincau (hitam/hijau), dan lain-lain. Dengan catatan porsi timun surinya lebih banyak atau dominan dibandingkan dengan bahan pencampur lainnya. Sempat terpikir oleh saya kemungkinan timun suri dapat diolah menjadi jus timun suri, kue timun suri, gorengan timun suri, kancil timun dicuri, he… he… he… mulai ngacau lagi.


Demikian informasi ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

:sleep:

Related Posts by Categories



1 comments:

Post a Comment