Sunday, November 09, 2008

Cerpen-Bagian 2. BINTANGKU (2000 – 2008)

Cerita ini hanya Fiksi belaka, apabila ada kesamaan nama tokoh, tempat, alamat blog, dan lain sebagainya, itu hanya karangan penulis saja

Pertemuan di Warnet


Saya mengikuti kursus singkat komputer selama 3 bulan di DCC Bandar Lampung yang berisi materi Microsoft Office dan Internet dan setelah itu saya mulai tertarik dengan segala sesuatu yang berhubungna dengan komputer dan internet. Hampir setiap hari saya pergi ke Pusat Komputer untuk sekedar berinternet ria, chatting, dan browsing. Dengan aktifitas itu sedikit membuat saya melupakan keingiinginan untuk berkunjung ke FKIP. Selepas kulian seperti hari biasanya saya langsung nongkrong di depan komputer untuk berinternet, karena terlalu sering, sampai yang jaga komputer kenal baik dengan saya sehingga terkadang gratisan memakai komputer. Sedang asik-asiknya di depan komputer tiba-tiba dari belakang ada seseorang yang menyapa “Mas komputer ini bisa dipakai tidak?” saya menoleh ke belakang dan belum sempat saya jawab, terdengar suara yang tidak asing lagi di telinga ini, “Anto??” ujar seseorang yang selama ini ingin saya temui. Sejenak kami terdiam, kemudian sama-sama tersenyum. Sambil berinternet,kami bercerita tentang kesibukan masing-masing dalam kuliah, rupanya Ratna sedang mencari tugas di internet.


Berbeda dengan Anto dulu yang tidak tahu mengenai komputer dan internet, sekarang Anto sudah memiliki beberapa blog dan e-mail (unila.ac.id, gmail.com, dan yahoo.com), sedikit menunjukkan kepada Ratna perkembangan yang saya alami. Ratna mengatakan bahwa dia juga suatu saat ingin memiliki blog dan meminta saya yang mengajarinya. Dua jam sudah berlalu dan data-data yang diperlukan Ratna untuk tugasnya sudah diperoleh yang sebenarnya sudah diperoleh satu jam sebelumnya. “Anto setelah ini mau ke mana?” Tanya Ratna. “Tidak kemana-mana, karena hari ini ada jadwal kuliah pukul 15.00” jawab saya sambil melihat jam tangan yang menunjukkan pukul 10.30 Wib. “Bisa menemani saya ke perpustakaan, untuk mencari bacaan tambahan?” pinta Ratna. “Dengan senang hati saya akan menemani, kemanapun pergi” canda saya sambil tersenyum dan kamipun tertawa kecil.


“Ini nomor ponsel saya 085669******” ujar Ratna ketika kami keluar dari perputakaan. “Iya akan saya catat, tetapi maaf saya belum memiliki ponsel” jawab saya sambil meminta secarik kertas untuk menulis nomor ponsel Ratna. Kami berdua terus berbicara tiada hentinya seperti dua orang sahabat yang bertemu setelah bertahun-tahun berpisah.


Related Posts by Categories



0 comments:

Post a Comment