Sunday, November 09, 2008

Cerpen-Bagian 3. BINTANGKU (2000 – 2008)

Cerita ini hanya Fiksi belaka, apabila ada kesamaan nama tokoh, tempat, alamat blog, dan lain sebagainya, itu hanya karangan penulis saja


Asisten Dosen


Sudah enam semester saya lalui, ada hal yang mengganggu selama kuliah. Pada saat bertemu dengan dosen, mereka jarang sekali melihat saya supaya memberi keberanian untuk saya menyapanya. Saya termasuk mahasiswa yang biasa-biasa saja tidak ada yang istimewa, jadi wajar saja dosen tidak perhatian atau bahkan mengenal saya. Saya berfikir keras mencari jalan bagaimana supaya saya dekat dengan dosen-dosen. “Ting” keluar lampu boklam di kepala saya yang menandakan bahwa ada ide cemerlang yang muncul. Saya harus jadi asisten dosen itu kuncinya, mulai saat itu saya berusaha mencari kesempatan untuk mendaftarkan diri menjadi asisten dosen. Selain itu juga saya berusaha untuk duduk paling depan setiap kuliah, mulai aktif bertanya, dan belajar lebih giat lagi.


“Tok…tok..tok” suara pintu ruang dosen yang saya ketuk. “Assalamualaikum” salam saya ucapkan. “Waalaikumsalam, silahkan masuk” jawab ibu dosen dari dalam. Saya memberanikan diri untuk menghadap dosen dan menawarkan diri menjadi asisten dengan menunjukkan nilai transkrip saya. Saya jelaskan maksud dan tujuan saya menghadap yaitu bermaksud menjadi asisten. Ibu dosen itu mencatat nama dan nomor ponsel saya. Dan setelah selesai saya beranjak meninggalkan ruang dosen itu dengan perasaan senang.


Terasa berbeda setelah saya melakukan sedikit perubahan, perkuliahan ini terasa lebih berwarna dan lebih berarti. “Kring…kring…kring” bunyi ponsel saya bedering, saya pikir Ratna yang memanggil, tetapi rupanya ada nomor asing yang masuk “Assalamualaikum” salam pembuka saya. “Waalaikumsalam, mulai Minggu depan bantu ibu mempersiapkan spesimen untuk praktikum, anda sudah diterima menjadi asisten” jawab ibu dosen yang pernah saya temui. Saya mengucapkan terima kasih dan bersedia membantu ibu untuk menyiapkan praktikum.


Menjadi asisten bukan pekerjaan yang mudah, tidak sulit juga, tetapi perlu rajin dan disiplin dan lebih giat belajar supaya praktikan yang bertanya bisa dijawab, jadi tidak malu-maluin. Tidak jarang diluar jam praktikum, ada praktikan yang bertanya mengenai praktikum yang belum mereka fahami.

Related Posts by Categories



0 comments:

Post a Comment