Sunday, November 09, 2008

Cerpen-Bagian 5. BINTANGKU (2000 – 2008)

Cerita ini hanya Fiksi belaka, apabila ada kesamaan nama tokoh, tempat, alamat blog, dan lain sebagainya, itu hanya karangan penulis saja.


Menjadi Bintang


Ratna sudah hampir selesai dengan skripsinya dan sekarang tinggal menunggu kompre yang akan dilaksanakan minggu depan. Sementara saya masih mau mengajukan judul dan belum disetujui pembimbing. Telpon berdering yang merupakan panggilan dari dosen yang meminta saya untuk mendampingi mahasiswa S2 dari Perancis yang akan meniliti mengenai interaksi hutan dengan masyarakat di sekitar hutan yang akan dilaksanakan selama 3 bulan. Dosen menjelaskan bahwa saya bisa mengambil data dan sebagai skripsi mengenai populasi burung di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) dan pengaruh masyarakat yang memburu burung di hutan. Saya menyetujui permintaan dosen itu dan mulai minggu depan saya akan berangkat yang seharusnya saya mendampingi Ratna pada saat ujian akhir skripsi (kompre, sidang). Dan saya sudah menjelaskan hal itu kepadanya melalui pesan singkat (sms). Tidak ada balasan dan saya pikir mungkin sedang tidak ada pulsa.


Sudah beberapa hari ini tidak ada lagi telepon atau sms dari Ratna saya pikir sedang sibuk mempersiapkan ujian skripsi jadi saya tidak berani mengganggunya. Malam ini langit begitu cerah, bintang-bintang dengan jelas bisa terlihat. Ingin sekali menghitunya…saya berdiri di depan kosan sambil menengadah menatap bintang-bintang. Kring…kring..kring, posel saya berbunyi dan terlihat Ratna yang memanggil "Assalamuaalaikum” suara saya terucap membuka percakapan. "Waalaikumsalam, coba Anto lihat bintang-bintang di langit, Ratna suka sekali bintang" ujar Ratna. "Anto juga sedang melihatnya" jawab saya singkat, karena merasa ada hal yang aneh dari suaranya yang seperti menggambarkan kesedihan. "Anto, bukannya bintang-bintang itu akan selalu ada di disana, walau tidak terlihat kala siang menjelang ?, bintang itu kan selalu ada disana dan tidak akan pergi meninggalkan tempatnya, Ratna ingin Anto menjadi bintang itu di hati Ratna, selama ini Ratna diam itu berfikir tentang ini, mungkin kita tidak bisa bersama lagi, itu yang Ratna takutkan, tidak tahu kenapa". Ucap Ratna terisak. Saya hanya terdiam, saya benar-benar bodoh hanya terdiam saja,tidak ada sepatah katapun bisa terucap. “Anto suka bintang kan? Ratna ingin kalau punya anak laki-laki akan diberi nama “Bintang”, bagaimana?” Tanya Ratna membelah kesunyian. “Ya, Anto juga suka bintang, kalau Anto punya anak perempuan ingin diberi nama “Puteri”, karena Anto ingin anak perempuan yang secantik puteri” jawab saya. Saya menambahkan, bintang akan selau menemani dan menghibur puteri ketika puteri sedang mengalami kesedihan. Setelah saya pamitan karena besok (23 Agusutus 2004) saya akan berangkat penelitan selama 3 bulan (23 Agusutus – 30 November 2004) dan sambil memberikan semangat supaya ujian kompre Ratna yang akan dilaksanakan lusa (24 Agustus 2004) akan berjalan baik. Kami akhiri perbincangan di telepon dengan meninggalkan kesan yang mendalam dan tanda tanda tanya besar dikepala ini. Tidak lama kemudian terdengan bunyi pesan singkat yang masuk, saya baca ternyata itu sms dari Ratna, yang mengatakan dia sangat sedih ketika dia memerlukan saya untuk mendampingi pada saat ujian dan pada saat wisuda nantinya, saya tidak ada. Tetapi dia yakin, bintang akan selalu ada di sana menemaninya.


Bintang Hati (September Band)



Related Posts by Categories



0 comments:

Post a Comment